Karya Ilmiah
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya
tulis yang isinyaberusaha memaparkan suatu pembahasan secarailmiah yang
dilakukan oleh seorang penulis ataupeneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal
secaralogis dan sistematis kepada para pembaca. Karyailmiah biasanya ditulis
untuk mencari jawabanmengenai sesuatu hal dan untuk membuktikankebenaran
tentang sesuatu yang terdapat dalamobjek tulisan. Maka sudah
selayaknyalah, jika tulisanilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal
yangbaru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.Jikapun, tulisan
tersebut sudah pernah ditulis dengantema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upayapengembangan dari tema terdahulu. Disebut jugadengan penelitian
lanjutan.
Karya
Ilmiah adalah Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.
Menutut Jones ( 1960 ) karangan ilmiah dibagi menjadi
dua,diantaranya ;
1. Karangan ilmiah yang ditujukan kepada
masyarakat tertentu ( profesional ) yang biasanya bersifat karya ilmia tinggi
yang disebut dengan istilah karya ilmiah.
2. Karangan ilmiah yng ditujukan kepada
masyarakat umum yang disebut dengan istilah karangan ilmiah populer.
Tujuan karangan ilmiah;
1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dala
bentuk tulisan ilmiah yang
sistematis dan metodologis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan
mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga
mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3. Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
4. Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh
pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5. Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Pengertian Penalaran, Deduktif, Dan Induktif
1. Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar
yaitu deduktif dan induktif.
2. Penalaran
Deduktif
adalah proses penalaran
untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut
Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari
hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah
proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil
atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia
konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus)
dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya
hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
Macam-macam
Penalaran Deduktif
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara
deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah
pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat
dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena
sudah sama-sama diketahui.
Penalaran Induktif
Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta –
fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif
tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua
pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris,
semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif
ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau
kaedah yang berlaku umum.
Contoh :
Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad
sering sakit. Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta
peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan,
serta untuk biya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih
sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan
tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh
(kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok)
Macam-macam Penalaran Induktif
1. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua
atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri
esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan
dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh generalisasi adalah setelah di adakan peninjauan
dan penelitian lebih seksama, ternyata di kawasan bandung terdapat sekurang –
kurangnya lima buah obyek wisata. Di kawasan Garu tempat obyek wisata, di
kawasan tasikmalaya dan ciamis terdapat sekurang – kurangnya enam buah obyek
wisata. Di daerah lain seperti suka bumi, banten, danyang lainnya juga terdapat
obyek wisata. Dapat di katakan bahwa daerah jawa baratmemang kaya dengan obyek
wisata.
Macam-macam generalisasi:
a. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat
kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
b. Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk
mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Kalimat Silogisme
Silogisme adalah proses
berpikir yang bertolak dari satu atau lebih premis, yakni pernyataan-pernyataan
yang mendahului kemudian ditarik suatu kesimpulan menurut prinsip-prinisip
logis, perlawanan dan pendasaran yang mencukupi. Silogisme merupakan jenis
deduksi yang banyak digunakan jika seseorang menyusun suatu argumentasi.
Contoh
kalimat silogisme :
1.
Semua
unggas berkembang biak dengan cara bertelur.
Ayam adalah unggas.
Ayam adalah petelur.
Ayam adalah unggas.
Ayam adalah petelur.
2.
Semua
murid SMAN 1 Makale lulus ujian nasional.
Gladis adalah murid SMAN 1 Makale.
Makale lulus ujian nasional.
Gladis adalah murid SMAN 1 Makale.
Makale lulus ujian nasional.
3.
Semua
dosen harus giat mengajar
Mala adalah seorang dosen
Jadi Mala harus giat mengajar
4.
Pak
Rimpin adalah ayah Rimpin
Pak
Rimpin adalah guru SMP
Jadi, ayah Rimpin adalah guru SMP
Jadi, ayah Rimpin adalah guru SMP
5.
Prasetyo
pelajar teladan
Prasetyo putra seorang guru
Putra seorang guru pasti pelajar teladan
6. Semua mahasiswa Universitas Gunadarma
memiliki KTM.
Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas
Gunadarma.
Aini Fatimah memiliki KTM.
7. Semua karyawan ANTAM harus olahraga pagi
Riska karyawan ANTAM
Riska harus olahraga pagi
8. Semua mahluk hidup membutuhkan oksigen
Kucing membutuhkan oksigen
Adi kucing adalah mahluk hidup
9. Nenek
Gladis berada di Jakarta atau Medan.
Nenek
Gladis berada di Jakarta.
Jadi,
Nenek Acem tidak berada di Medan.
10.
Rifka berbelok ke kanan atau ke kiri
Rifka
tidak berbelok ke kanan.
Jadi,
Rifka berbelok ke kiri
11. Semua yang dihukum itu karena
melanggar peraturan
Kita
selalu mematuhi peraturan
Kita
tidak perlu cemas bahwa kita akan dihukum.
12.
Semua wakil rakyat harus merakyat
Mala
adalah wakil rakyat
Mala
harus merakyat
13. Semua
pesawat terbang di udara
Lion
air adalah pesawat
Lion air terbang di udara
14. Setiap
manusia memiliki pikiran
Gladis adalah manusia
Gladis memiliki pikiran
15. Semua
hewan buas tinggal dihutan
Singa adalah hewan buas
Singa tinggal dihutan
16. Semua
siswa sma mengenakan seragam
Tito siswa SMA
Tito mengenakan seragam
17. Semua
makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan adalah makhluk hidup
Hewan membutuhkan makan
18. Semua SMA Kamanre Ujian
Nasional
Rimpin siswa SMA Kamanre
Rimpin harus Ujian Nasional
Rimpin siswa SMA Kamanre
Rimpin harus Ujian Nasional
19. Semua Pegawai Rumah Sakit
berseragam putih
Semua Dokter berseragam putih.
Jadi semua dokter berseragam putih.
Semua Dokter berseragam putih.
Jadi semua dokter berseragam putih.
20. Semua binatang buas
mempunyai taring
Singa mempunya taring
Jadi Singa adalah binatang buas.
Singa mempunya taring
Jadi Singa adalah binatang buas.
Tugas Individu 2
BAHASA INDONESIA
( Karya ilmiah,Deduktif,Induktif,Silogisme )
OLEH
NIRMALA
SABIR
G21113011
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014